Perkebunan Karet
Kamis, 02 Mei 2013
PERAN MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN PRODUKSI KARET
PERAN
MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP
PENGEMBANGAN
PRODUKSI KARET
(Studi Kasus di Sukokulon
Kecamatan Semboro Kabupaten Jember)
Indonesia merupakan
negara agraris dengan lahan yang cukup luas dan kesuburan tinggi serta adanya
keanekaragaman hayati yang sangat beragam. Indonesia memiliki dan mendukung
sumber daya dasar yaitu pertanian.
Pertanian
mempunyai kontribusi penting baik terhadap perekonomian maupun terhadap
pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Penduduk dunia sebagian besar bermata pencaharian
dalam bidang-bidang di lingkup pertanian
(Susanto,
2012).
Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk menuju pembangunan
pertanian yang berkelanjutan (sustainable agriculture), sebagai bagian
dari implementasi pembangunan berkelanjutan (sustainable
development). Subsektor pertanian yang berperan
penting di Indonesia adalah subsektor perkebunan. Soetriono et al. (2003:39) menyatakan berbagai
macam komoditas subsektor perkebunan dikenal dengan tanaman-tanaman perdagangan
rakyat. Tanaman dari subsektor pertanian meliputi tembakau, tebu rakyat, kopi,
lada, vanili, karet, kelapa sawit, teh, cengkeh, buah-buahan, sayur-sayuran, dan bunga-bungaan. Keragamaan
subsektor perkebunan juga digambarkan dengan luas panen, produksi dan
produktivitas yang berbeda.
Hasil produksi
komoditas perkebunan tidak menentu setiap tahunnya. Pembangunan pertanian
diperlukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas perkebunan. Informasi erat kaitannya dalam
membantu pengembangan produksi pertanian. Informasi oleh para petani atau pelaku
produksi sebagai evaluasi juga pertimbangan melakukan kegiatan produksi
selanjutnya.
Menurut Ahira (2011), bahwa media komunikasi adalah alat atau sarana
untuk menyampaikan atau mentrasfer informasi dan pesan dari satu orang kepada
orang lain. Media komunikasi telah berubah menjadi ajang bisnis para pelakunya.
Para pelaku bisnis ini sadar benar kebutuhan masyarakat akan informasi pada
masa sekarang.
Pengembangan agribisnis karet perlu
didasarkan pada perencanaan yang lebih terarah. Sasaran pengembangan agribisnis karet yaitu mempertimbangkan berbagai permasalahan seperti,
peluang dan tantangan yang telah ada. Untuk mempertimbangkan permasalahan
tersebut dibutuhkan suatu informasi yang dapat membantu dalam pemecahan masalah
yang dihadapi, informasi tersebut dapat kita ketahui melalui berbagai media
seperti media audio, visual dan audio visual, namun yang sering di dapat oleh
masyarakat secara umumnya adalah informasi melalui media audio visual. Media
tersebut sering sekali memberikan info-info terbaru yang diberitakan kepada
publik untuk memberitahukan kejadian yang terjadi di luar maupun dalam daerah.
Jawa Timur merupakan salah satu wilayah Indonesia
yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Daerah Jawa Timur yang sangat
potensial dalam hal pertanian adalah salah satunya daerah Jember. Di daerah
Jember sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Kecamatan Semboro Kabupaten Jember memiliki perkebunan karet yang masih aktif salah
satunya yaitu PT. Hasfarm.
PT. Hasfarm Kecamatan Semboro merupakan daerah yang
sangat potensial dalam bidang pertanian subsektor perkebunan khususnya pada
komoditas karet.
Sebagai daerah penghasil komoditas karet, para petani di Kecamatan Semboro telah menerapkan
sistem agribisnis. Sistem tersebut terdiri dari subsistem penyediaan dan
pengadaan sarana produksi, subsistem budidaya, subsistem pengolahan hasil
pertanian, subsistem pemasaran hasil pertanian, subsistem prasarana dan
subsistem pembinaan.
Produksi karet di PT. Hasfarm Sukokulon Kecamatan Semboro Kabupaten
Jember tidak menentu. Hal tersebut dikarenakan faktor lingkungan yang tidak
menentu dan keterbatasan sumberdaya manusia dalam meningkatkan produksi karet. Meskipun
dalam perkebunan tersebut telah diterapkan sistem agribisnis guna mengembangkan
produksi dan pemasaran tanaman karet, namun masih terdapat permasalahan dalam
produksi tanaman karet, seperti kurangnya informasi terkait budidaya dan harga
karet.
Informasi merupakan hal penting dalam melakukan budidaya karet guna
mengembangkan produksi karet di PT. Hasfarm Sukokulon. Media komunikasi yang
digunakan petani atau pekerja dalam melakukan budidaya hanya berupa penyuluhan
yang diadakan dalam waktu tertentu dan penyampaian informasi yang diberikan
antar pegawai. Kurang efektivnya media komunikasi yang digunakan dapat
menghambat dalam proses pengembangan produksi karet di daerah tersebut.
Menurut
William C. dalam Purwanto (2003), komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi antar individu melalui sistem dengan menggunakan simbol-simbol maupun
perilaku, dan tindakan. Pengertian komunikasi merupakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan
oleh seorang seperti melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal non verbal. Menurut
Suprapto (2009), bahwa sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
berhasil melahirkan kebersamaan, kesepahaman antara sumber dengan penerima.
Sebuah komunikasi akan efektif apabila menerima pesan, pengertian dan lain sama
seperti yang dikehendaki oleh penyampain.
Terdapat berbagai macam media komunikasi yang medukung
dalam budidaya pertanian. Isi informasi dan cara penyampaian yang disampaikan
dari setiap media komunikasi berbeda-beda. Setiap media komunikasi memiliki
kelebihan dan kelemahan. Namun, pada umumnya media komunikasi yang ada dapat
memberikan informasi terhadap khalayak. Keefektifan penggunaan media komunikasi
dalam budidaya pertanian khususnya tanaman karet di PT. Hasfarm Sukokulon
memiliki nilai relatif karena semua kembali pada pengguna media komunikasi
dalam penyampaian informasi dan paham tidaknya khalayak dalam penerimaan
informasi dari berbagai media komunikasi. Semakin beragam media komunikasi,
maka semakin beragam pula informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, sebagai
khalayak atau penerima informasi, khalayak dapat menyaring atau membatasi mana
informasi yang terkait dan dibutuhkan ataupun tidak. Oleh karena itu, media
komunikasi yang beragam sangat berperan penting dalam pengembangan budidaya
karet untuk meningkatkan produktivitas karet. Dari media komunikasi tersebut
nantinya dapat diperoleh berbagai macam informasi terkait budidaya karet yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Ahira. 2011. Blog sebagai Media Komunikasi
beserta Manfaatnya. [serial online]. http://wilandarialdini.blogspot.com/2012/09/blogsebagai-media-komunikasi-beserta.html.
Diakses tanggal 1 April 2013.
Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi
Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Soetriono, dkk. 2003. Pengantar Ilmu Pertanian. Jember: Bayumedia Publishing.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen komunikasi. Yogyakarta: Medpress.
Susanto. 2012. Indonesia sebagai Negara Agraris.
[serial online]. http://srirande.wordpress. com/2012/04/07/indonesia-sebagai-negara-agraris.
Diakses tanggal 19
Maret 2013.
STUDIO RADIS FM
Radis FM merupakan salah satu
studio radio yang dimiliki Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Melalui media
radio ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang
berita-berita khususnya sekitar dunia pertanian. Skrip berisi tentang latar
belakang permasalahan dan isi yang dituangkan dalam bentuk dialog atas
fakta-fakta dilapang mengenai permasalahan yang ada.
Studio Radis
mempunyai beberapa fasilitas yang dapat digunakan, antara lain mixer, microfon, headphone,
komputer beserta akses internetnya. Fasilitas tersebut dapat digunakan untuk
menyiarkan berita bagi para radiser (sebutan untuk pendengar RADIS) yang telah
disiapkan sebelumnya. Berita disampaikan oleh penyiar atau announcer. Saat menyiarkan berita agar tidak terkesan monoton atau
membosankan penyiar dapat menyisipkan lagu pada saat penyampaian berita.
Tambahan informasi berita yang disampaikan penyiar dapat mengakses internet
yang disediakan pada studio Radis. Bentuk penyiaran radio dalam menyampaikan
seputar informasi mengenai perkebunan karet yaitu semi formal, dibawakan secara
santai dengan bahasa Indonesia yang tidak kaku atau menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh pendengar sehingga diharapkan pendengar mudah menyerap
berita.
Berita yang
disampaikan untuk para pendengar Radiser adalah berita tentang dunia perkebunan
karet di Desa Sukokulon Kecamatan Semboro. Agar berita yang disampaikan tidak
terkesan monoton atau membosankan penyiar dapat menyisipkan lagu pada saat
penyampaian berita. Tambahan informasi berita yang bersifat mendukung berita
utama dapat didapatkan dengan cara mengakses internet yang telah disediakan
pada studio Radio Pendidikan Sosial Ekonomi Pertanian (RADIS FM) untuk
mempermudah proses siaran. Lagu-lagu yang disediakan oleh studio Radio Pendidikan
Sosial Ekonomi Pertanian (RADIS FM) terdiri dari beberapa lagu lokal (lagu
Indonesia) dan lagu manca Negara.
Program
: Warta Berita Pertanian dan Lagu
Indonesia
Durasi
: 4 menit
Call
Sign : Radis FM, Friendship
Edutainment Station
( 107.8 Radis Fm/ Friendship Edutainment
Station// )
Call
Audience : Radiser
Opening
Seratus tujuh
koma delapan Radis FM/ the education and entertainment radio// Assalamu’alaikum
wr wb kth/ Pa kabar nih para radiser semuanya? smoga tetep baik-baik aja ya…//
Seneeeng banget rasanya / (nama penyiar) bisa kembali lagi buat Radiser semua /
di acara yang kita tunggu-tunggu yaitu Warta Berita Pertanian.
Oke para radiser
semua//warta berita pertanian kali ini datangnya dari perkebunan karet PT
Hasfarm Sukokulon, Tanggul Jember/ada kabar sih dari perkebunan karet PT
Hasfarm ini.. langsung saja (nama penyiar) Infokan untuk para Radiser semua
yang saat ini lagi dengerin.
Perlu para Radiser ketahui bahwa PT
Hasfarm ini merupakan perusahaan yang memproduksi perkebunan karet/dimana hasil
dari perkebunan karet tersebut diolah menjadi bahan setengah jadi oleh PT. Hasfarm
Sukokulon//dan nantinya akan di Ekspor ke luar negeri seperti Jepang dll.//
namun nih para radiser// PT. Hasfarm Sukokulon mengalami
masalah terhadap kondisi sosial masyarakatnya//, dimana masyarakat disekitar
perusahaan banyak yang merupakan karyawan PT. Hasfarm itu sendiri ni para
radiser.
§
Anno
1
Kondisi
sosial masyarakat sangat mempengaruhi produktifitas perkebunan karet di PT
Hasfarm ini//karena pekerjanya itu kebanyakan adalah masyarakat di sekitar
perkebunan karet itu sendiri para radiser,hmmm…//.Emang apa sih hubungannya
sama produksi karet ini para radiser.??// ternyata ini para Radiser// pegawai
perkebunan karet PT Hasfarm sukokulon tanggul ini// kebanyakan termasuk usia
sudah habis masa produktifitasnya atau dengan kata lain sudah terlalu tua untuk
bekerja berat di perkebunan// sehingga mengurangi produksi hasil perkebunan
karet tersebut//.untuk itu PT Hasfarm Sukokulon Tanggul membutuhkan karyawan
yang masih kuat dan mampu bekerja di perusahaan ini//. Namun kenyataannya//
kebanyakan usia-usia yang produktif atau yang mampu untuk bekerja berat//
enggan untuk bekerja seperti itu.// karena para radiser/ mereka memilih untuk
bekerja yang lebih ringan dan mudah seperti di kantoran.//hmm…susah juga y
radiser?// disamping usia produktif tersebut dibutuhkan oleh PT Hasfarm, tapi
usia produktif tersebut mempunyai pekerjaan yang lebih enak.// disamping panas,
bekerja di perkebunan pun sangat berbahaya /seperti banyak hewan liar. Seperti
itu ya radiser…
§
Annon
2
Menurut
manajer perkebunan karet PT Hasfarm Sukokulon ini, kurangnya pekerja produktif
untuk bekerja dikebun karet disamping mengurangi produksi karet itu sendiri//
kurangnya pekerja produktif juga menyebabkan banyaknya tangan-tangan nakal yang
mencuri lateks-lateks di kebun//hal tersebut berakibat pada hasil produksi
karet itu sendiri..
Wah….//bahaya
juga ya para radiser..
Menurut
(nama penyiar) ni para radiser//dengan kejadian-kejadian seperti itu// kenapa
PT Hasfarm tidak merecrut atau mengambil para pegawai yang produktif dari luar
daerah saja// jangan hanya dari daerah sekitar pabrik seperti itu y
radiser..?//
Di
sampinng itu//untuk menarik para pekerja yang produktif tersebut tentunya PT
Hasfam harus melakukan strategi tertentu sehingga menarik untuk orang-orang
atau calon pegawai yang produktif// salah satu strategi yang menurut (nama
penyiar) sangat efektif yaitu dengan menaikan upah/gaji karyawannya// sehingga
apabila gaji tersebut lebih besar dari pekerjaan lain// maka masyarakat akan
tertarik untuk bekerja di PT Hasfarm ini..seperti itu.
Demikian
sedikit informasi dari dunia pertanian perkebunan karet PT. Hasfarm Sukokulon/semoga saja
informasi tersebut bermanfaat bagi para radiser semua//sekian dari (nama
penyiar) kurang lebihnya mohon maaf// akhir kata// Terus Perkaya Diri dengan
Ilmu Pengetahuan// dan wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh///
STUDIO ADVIS
Studio ADVIS
adalah salah satu fasilitas ekstra yang ada di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Jember. Fasilitas ini terletak dilantai 2
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Kegiatan ekstra yang dilakukan oleh studio ini
adalah terkait hal-hal audio dan visual, kegiatannya yaitu membuat film,
reportase, fotografi, dan lain-lain terkait audio visual.
Studio
ADVIS memiliki beberapa fasilitas yang menunjang kreatifitas mahasiswa.
Praktikan yang menempuh media komunikasi dimanjakan oleh fasilitas ADVIS yang
memadai untuk pembuatan reportase berita yang menjadi tugas dari praktikan
praktikum media komunikasi. Beberapa fasilitas yang dapat dinikmati antara lain
computer beserta akses internet, televisi, handycam,
camera digital, tripod. Fasilitas yang di sediakan oleh studio ADVIS dapat
digunakan oleh mahasiswa di Fakultas Pertanian Universitas Jember Jurusan
Agribisnis dalam membuat reportase berita atau penyamapaian informasi terkait
audio visual sesuai dengan tema.
Hasil kegiatan
yang dilakukan di studio Audio Visual Sosial Ekonomi Pertanian (ADVIS) diperoleh
video reportase berita pertanian. Proses pengambilan video atau gambar
bertempat di Desa Sukokulon Kecamatan Semboro Kabupaten Jember tepatnya di
perkebunan dan tempat produksi milik PT Hasfarm Sukokulon. Produksi dan
perkebunan karet yang menjadi sorotan pengambilan gambar ini merupakan
pembahasan yang diangkat oleh kelompok kami yang merupakan isu yang menjadi
pembicaraan di masyarakat sekarang terutama masyarakat Jember. Contoh Konsep
Reportase Berita yang telah kami lakukan, yaitu :
Bidang : Pertanian (Perkebunan : Karet)
Judul : Budidaya Tanaman Karet
Bentuk
Kegiatan : Reportase Berita
Kelompok : 6
Durasi : 5 Menit
NO
|
SCENE
|
PELAKU
|
KETERANGAN
|
1
|
Opening
|
-
|
Foto anggota
kelompok di tanamn karet
dengan tulisan
Mata Kuliah Media Komunikasi di shoot dengan
zoomin
Visualisasi
penuh biodata tanaman karet di shoot sampai
full screen
|
2
|
Opening
Reporter
|
Lusi
|
Menshoot Areal Perkebunan Karet,
Reporter memberikan Opening Segmen dengan
Berbaur dengan para pekerja yang berada di areal perkebunan karet
|
3
|
Visualisasi
Perkebunan Karet
|
-
|
Menshoot Areal Perkebunan karet , Mulai dari pengambilan getah
karet
hingga proses produksi
karet
|
4
|
Wawancara
narasumber
|
Lusi
|
Reporter mewawancarai narasumber dengan background kantor depan PT. Hasfarm Sukokulon. Wawancara narasumber dengan penjelasan sejarah
karet mulai dibudidayakan di PT. Hasfarm
Sukokulon.
Gambar dibuat klasik dengan menggunakan
efek dari video FX.
|
5
|
Wawancara
narasumber
|
Lusi
|
Mewawancarai tentang Karet di PT. Hasfarm Sukokulon, background di sebelah kebun
Karet
|
6
|
Proses pengolahan karet,
|
Narator:
Khusna
|
Menshoot proses pengolahan karet di PT. Hasfarm Sukokulon, narator :
Khusna Ismiya
|
7
|
Closing
|
Lusi
|
Reporter menutup wawancara dengan narasumber background di sebelah pohon Karet .
Selanjutnya repoter mengakhiri acara
dengan penjelasan mengenai gambaran karet PT. Hasfarm Sukokulon dan kelompok 6.
Tampilan nama kelompok dengan Memberi
Digital Animasi Bertuliskan “dipersembahkan oleh kelompok 6”
|
Langganan:
Postingan (Atom)