PERAN
MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP
PENGEMBANGAN
PRODUKSI KARET
(Studi Kasus di Sukokulon
Kecamatan Semboro Kabupaten Jember)
Indonesia merupakan
negara agraris dengan lahan yang cukup luas dan kesuburan tinggi serta adanya
keanekaragaman hayati yang sangat beragam. Indonesia memiliki dan mendukung
sumber daya dasar yaitu pertanian.
Pertanian
mempunyai kontribusi penting baik terhadap perekonomian maupun terhadap
pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Penduduk dunia sebagian besar bermata pencaharian
dalam bidang-bidang di lingkup pertanian
(Susanto,
2012).
Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk menuju pembangunan
pertanian yang berkelanjutan (sustainable agriculture), sebagai bagian
dari implementasi pembangunan berkelanjutan (sustainable
development). Subsektor pertanian yang berperan
penting di Indonesia adalah subsektor perkebunan. Soetriono et al. (2003:39) menyatakan berbagai
macam komoditas subsektor perkebunan dikenal dengan tanaman-tanaman perdagangan
rakyat. Tanaman dari subsektor pertanian meliputi tembakau, tebu rakyat, kopi,
lada, vanili, karet, kelapa sawit, teh, cengkeh, buah-buahan, sayur-sayuran, dan bunga-bungaan. Keragamaan
subsektor perkebunan juga digambarkan dengan luas panen, produksi dan
produktivitas yang berbeda.
Hasil produksi
komoditas perkebunan tidak menentu setiap tahunnya. Pembangunan pertanian
diperlukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas perkebunan. Informasi erat kaitannya dalam
membantu pengembangan produksi pertanian. Informasi oleh para petani atau pelaku
produksi sebagai evaluasi juga pertimbangan melakukan kegiatan produksi
selanjutnya.
Menurut Ahira (2011), bahwa media komunikasi adalah alat atau sarana
untuk menyampaikan atau mentrasfer informasi dan pesan dari satu orang kepada
orang lain. Media komunikasi telah berubah menjadi ajang bisnis para pelakunya.
Para pelaku bisnis ini sadar benar kebutuhan masyarakat akan informasi pada
masa sekarang.
Pengembangan agribisnis karet perlu
didasarkan pada perencanaan yang lebih terarah. Sasaran pengembangan agribisnis karet yaitu mempertimbangkan berbagai permasalahan seperti,
peluang dan tantangan yang telah ada. Untuk mempertimbangkan permasalahan
tersebut dibutuhkan suatu informasi yang dapat membantu dalam pemecahan masalah
yang dihadapi, informasi tersebut dapat kita ketahui melalui berbagai media
seperti media audio, visual dan audio visual, namun yang sering di dapat oleh
masyarakat secara umumnya adalah informasi melalui media audio visual. Media
tersebut sering sekali memberikan info-info terbaru yang diberitakan kepada
publik untuk memberitahukan kejadian yang terjadi di luar maupun dalam daerah.
Jawa Timur merupakan salah satu wilayah Indonesia
yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Daerah Jawa Timur yang sangat
potensial dalam hal pertanian adalah salah satunya daerah Jember. Di daerah
Jember sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Kecamatan Semboro Kabupaten Jember memiliki perkebunan karet yang masih aktif salah
satunya yaitu PT. Hasfarm.
PT. Hasfarm Kecamatan Semboro merupakan daerah yang
sangat potensial dalam bidang pertanian subsektor perkebunan khususnya pada
komoditas karet.
Sebagai daerah penghasil komoditas karet, para petani di Kecamatan Semboro telah menerapkan
sistem agribisnis. Sistem tersebut terdiri dari subsistem penyediaan dan
pengadaan sarana produksi, subsistem budidaya, subsistem pengolahan hasil
pertanian, subsistem pemasaran hasil pertanian, subsistem prasarana dan
subsistem pembinaan.
Produksi karet di PT. Hasfarm Sukokulon Kecamatan Semboro Kabupaten
Jember tidak menentu. Hal tersebut dikarenakan faktor lingkungan yang tidak
menentu dan keterbatasan sumberdaya manusia dalam meningkatkan produksi karet. Meskipun
dalam perkebunan tersebut telah diterapkan sistem agribisnis guna mengembangkan
produksi dan pemasaran tanaman karet, namun masih terdapat permasalahan dalam
produksi tanaman karet, seperti kurangnya informasi terkait budidaya dan harga
karet.
Informasi merupakan hal penting dalam melakukan budidaya karet guna
mengembangkan produksi karet di PT. Hasfarm Sukokulon. Media komunikasi yang
digunakan petani atau pekerja dalam melakukan budidaya hanya berupa penyuluhan
yang diadakan dalam waktu tertentu dan penyampaian informasi yang diberikan
antar pegawai. Kurang efektivnya media komunikasi yang digunakan dapat
menghambat dalam proses pengembangan produksi karet di daerah tersebut.
Menurut
William C. dalam Purwanto (2003), komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi antar individu melalui sistem dengan menggunakan simbol-simbol maupun
perilaku, dan tindakan. Pengertian komunikasi merupakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan
oleh seorang seperti melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal non verbal. Menurut
Suprapto (2009), bahwa sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
berhasil melahirkan kebersamaan, kesepahaman antara sumber dengan penerima.
Sebuah komunikasi akan efektif apabila menerima pesan, pengertian dan lain sama
seperti yang dikehendaki oleh penyampain.
Terdapat berbagai macam media komunikasi yang medukung
dalam budidaya pertanian. Isi informasi dan cara penyampaian yang disampaikan
dari setiap media komunikasi berbeda-beda. Setiap media komunikasi memiliki
kelebihan dan kelemahan. Namun, pada umumnya media komunikasi yang ada dapat
memberikan informasi terhadap khalayak. Keefektifan penggunaan media komunikasi
dalam budidaya pertanian khususnya tanaman karet di PT. Hasfarm Sukokulon
memiliki nilai relatif karena semua kembali pada pengguna media komunikasi
dalam penyampaian informasi dan paham tidaknya khalayak dalam penerimaan
informasi dari berbagai media komunikasi. Semakin beragam media komunikasi,
maka semakin beragam pula informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, sebagai
khalayak atau penerima informasi, khalayak dapat menyaring atau membatasi mana
informasi yang terkait dan dibutuhkan ataupun tidak. Oleh karena itu, media
komunikasi yang beragam sangat berperan penting dalam pengembangan budidaya
karet untuk meningkatkan produktivitas karet. Dari media komunikasi tersebut
nantinya dapat diperoleh berbagai macam informasi terkait budidaya karet yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Ahira. 2011. Blog sebagai Media Komunikasi
beserta Manfaatnya. [serial online]. http://wilandarialdini.blogspot.com/2012/09/blogsebagai-media-komunikasi-beserta.html.
Diakses tanggal 1 April 2013.
Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi
Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Soetriono, dkk. 2003. Pengantar Ilmu Pertanian. Jember: Bayumedia Publishing.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen komunikasi. Yogyakarta: Medpress.
Susanto. 2012. Indonesia sebagai Negara Agraris.
[serial online]. http://srirande.wordpress. com/2012/04/07/indonesia-sebagai-negara-agraris.
Diakses tanggal 19
Maret 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar